VELOX.CO.ID - Meski India terlihat agresif dalam membangun kekuatan militernya, namun
Negeri Anak Benua ini selalu resah akan kemampuan tempurnya, khususnya
pada lini kapal selam. Punya belasan unit kapal selam dari jenis diesel
listrik sampai nuklir, rupanya tak bisa meredam kegelisahan India,
maklum India dalam status berpotensi berperang dengan Cina dan Pakistan.
Postur ideal kekuatan kapal selam Angkatan Laut India adalah, 18 unit
kapal selam diesel listrik (SSK) dan 6 unit kapal selam nuklir (SSN).
Dikutip dari indiatoday.in (4/8/2021), namun kondisi saat ini
postur kekuatan kapal selam AL India ‘hanya’ terdiri dari 14 unit kapal
selam diesel listrik dan tanpa kapal selam nuklir yang siap operasi.
Melihat kondisi di atas, rupanya Rusia cukup jeli melihat peluang, saat
kunjugan KSAL AL India Laksamana Karambir Singh ke Rusia, yaitu kala
menghadiri perayaan dan defile 325 tahun AL Rusia di St Petersburg pada
25 Juli lalu, dikabarkan orang nomer satu di AL India itu mengunjungi
galangan kapal Zvezdochka di Rusia utara dan memeriksa kemajuan reparasi
kapal selam nuklir tua Rusia.
India dan Rusia menyepakati kesepakatan senilai US$3 miliar pada tahun
2019 untuk leasing kapal selam serang bertenaga nuklir (SSN) Akula Class
milik AL Rusia, yang nantinya disebut Chakra-3. Biaya tersebut mencakup
reparasi selama 72 bulan dan sewa sepuluh tahun.
Tidak itu saja, India juga tengah menanti Bratsk, yang akan
menggantikan kapal selam Chakra-2 (INS Chakra) yang belum lama
dikembalikan ke AL Rusia setelah akhir masa sewa sepuluh tahun. Kantor
berita Rusia TASS melaporkan bahwa Bratsk akan dikirim ke India pada kuartal pertama tahun 2026.
Yang di atas adalah paket eksisting yang sudah tercantum dalam kontrak,
sehingga India tinggal mengawasi dan menanti pesanan armada kapal selam leasing
nuklirnya dari Rusia. Lain dari itu, ada paket lain yang ditawarkan
Rusia, dan ini terfokus pada kapal selam diesel listrik Kilo Class.
Namun yang ditawarkan Rusia bukan Kilo Class generasi baru, melainkan
bekas pakai. Sebagai informasi, Kilo Class adalah jenis kapal selam
diesel listrik yang paling banyak dioperasikan AL India. Ini memperoleh
10 unit dari Uni Soviet dan Rusia antara 1986 dan 2000. Dan kondisi saat
ini, AL India tinggal mempunyai tujuh unit Kilo Class, di mana satu
hilang dalam kecelakaan 2013, satu unit kedua ditransfer ke AL Myanmar pada tahun lalu dan unit ketiga disiapkan untuk dipensiunkan pada tahun ini.
Guna mengembalikan postur 10 unit Kilo Class India, galangan kapal
Zvezdochka membuat penawaran resmi untuk penjualan tiga unit kapal selam
Kilo Class ke India dengan harga satu rupee, atau bisa dikatakan
‘gratis’. Namun, dalam presentasi yang dibuat kepada Laksamana Singh,
pihak Rusia mengatakan mereka ingin India hanya membayar sekitar US$250
juta untuk biaya reparasi setiap kapal selam.
Yang ditawarkan Rusia pun bukan Kilo Class muda, rata-rata kapal selam
yang ditawarkan adalah stok AL Rusia yang sudah beroperasi 25-30 tahun.
Dengan paket reparasi US$250 juta, Rusia memproyeksikan bahwa kapal
selam tua itu masih bisa dioperasikan sampai 10-15 tahun lagi. AL Rusia
saat ini mengoperasikan 13 unit Kilo Class.
Tawaran Rusia mungkin menarik bagi Angkatan Laut India, terutama bagi
armada kapal selamnya sedang menghadapi krisis. Dengan mengakuisisi
tipe kapal selam eksisting, maka AL India tidak perlu lagi membangun
infrastruktur baru, jenis persenjataan (torpedo/rudal) pun tidak perlu
beli baru, belum lagi pelatihan awak juga akan lebih efisien.
Memang bukan tawaran yang sempurna, namun kasus di atas adalah
pilihan untuk secara cepat menambah tingkat kekuatan tempur bawah laut
yang menurun. (Gilang Perdana)
0 Comments