Kapal Perang China Ganggu Proyek Minyak Indonesia-Rusia Di Laut Natuna

Kapal Perang China Ganggu Proyek Minyak Indonesia-Rusia Di Laut Natuna
Kapal Perang China Ganggu Proyek Minyak Indonesia-Rusia Di Laut Natuna

VELOX.CO.ID - Kapal penjaga pantai China yang dibantu Kapal Perangnya, dilaporkan
mengganggu pengeboran perusahaan minyak Harbour Energy di lepas pantai
Laut Natuna Indonesia. Ini dikabarkan sebuah web bernama Energyvoice.com
pada Jumat (20/8/2021) lalu.


Selain Indonesia, insiden ini juga merugikan Rusia. Karena perusahaan
pengebor minyak disokong oleh Zarubezhneft, perusahaan minyak Rusia.


“Sebuah kapal China telah ikut campur dengan kampanye pengeboran
Harbour Energy yang sedang berlangsung di blok Tuna di Laut Natuna lepas
pantai Indonesia,” tulis laporan itu, Senin (23/8/2021).


“Secara signifikan, pengeboran ini didanai oleh Zarubezhneft yang
didukung negara Rusia, dan insiden tersebut menggarisbawahi fakta bahwa
kepentingan energi Moskow di Laut China Selatan semakin terancam oleh
China.”


Pengeboran sumur eksplorasi Singa Laut-2 di blok Tuna sejak Juli lalu
dilakukan oleh Premier Oil Tuna B.V. Tahun 2020 lalu, perusahaan ini
telah mendapatkan partner untuk mengelola Blok Tuna di perairan Natuna
tersebut, Zarubezhneft.


Zarubezhneft adalah perusahaan migas milik pemerintah Rusia yang
dilaporkan mengakuisisi 50% hak partisipasinya melalui anak usahanya, ZN
Asia Ltd. Akuisisi ini membuat Premier Oil berganti menjadi Harbour
Energy.


Blok Tuna merupakan wilayah Kerja migas di lepas pantai Indonesia.
Blok ini terletak di Laut Natuna di dekat perbatasan Vietnam, dengan
kedalaman air sekitar 110 meter.


Blok ini sendiri memiliki peran strategis bagi geopolitik Indonesia.
Karena terletak di perbatasan dengan Vietnam dan dekat dengan LCS yang
kerap menjadi sengketa banyak negara sekitarnya.

LCS sendiri merupakan wilayah sengketa antara China dengan sejumlah
negara Asia Tenggara. China mengklaim wilayah ini hingga hampir 90%,
yang membuatnya tegang dengan Malaysia, Filipina, Vietnam, termasuk RI.  Sumber : militermeter

0 Comments