Drone Tanker MQ-25A Stingray Sukses Uji Air Refueling dengan F/A-18F Super Hornet
VELOX.CO.ID - Setelah kabar terbang perdana dengan refueling pod pada 10 Desember
2020, ada kabar terbaru dari drone tanker Boeing MQ-25A Stingray,
persisnya pada 4 Juni 2021, drone tanker ini untuk pertama kalinya
sukses melakukan koneksi refueling dengan sebuah jet tempur F/A-18F
Super Hornet. Kedua wahana dengan formasi dan ketinggian yang sama
dengan jarak antar keduanya sekitar 20 kaki.
Dikutip dari TheDrive.com (7/6/2021), Naval Air Systems Command
(NAVAIR) dan Boeing mengumumkan bahwa pada 4 Juni lepas landas dari
Bandara MidAmerica di Mascoutah, Illinois. Kontak refueling pertama
antara drone MQ-25A dan F/A-18F Super Hornet adalah menguji dry contact
atau dry refueling, disebut ‘dry’ karena ini baru sebatas menguji
koneksi antara drogue yang disalurkan oleh drone dengan probe di pesawat tempur.
MQ-25A Stingray dirancang untuk melayani sistem air refueling dengan metode hose.
Dengan menyalurkan bahan bakar menggunakan metode hose, maka yang
disasar adalah pesawat yang menggunakan probe. Dengan teknik hose,
pesawat tempur penerima harus menggapai drogue, berupa parasut kecil
untuk proses air refueling. Dalam pola ini, pesawat penerima yang harus
aktif mencari ‘puting susu’ dari tanker tersebut.
Karena bakal digunakan oleh AL AS, maka nampak jelas, drone tanker
ini nantinya akan digunakan untuk ‘menyusui’ jet tempur F/A-18 E/F Super
Hornet, F-35B Lightning II, atau pesawat-pesawat lain yang beroperasi
dari kapal induk.
Selain uji dry refueling, MQ-25A dan F/A-18F Super Hornet juga
melaksanakan uji wet refueling, khusus wet refueling dilakukan pada
ketinggian 10.000 kaki atau 3.048 meter. Mirip dengan dry refueling,
hanya saja pada wet refueling disalurkan bahan bakar avtur dari drone
tanker ke jet tempur. Pada saat pengujian perdana, dilakukan 4x sortie
dengan total 4,5 penerbangan.
Dari keterangan yang disebutkan oleh penerbang Super Hornet, dikatakan
proses air refueling dengan drone tanker MQ-25A Stingray berjalan halus,
lancar dan tanpa efek yang signifikan.
MQ-25A digadang mampu terbang sejauh 804 km dengan membawa bahan bakar
avtur sekitar 6.800 liter. Boeing sejauh ini telah membangun prototipe
yang diberi kode T1 (N234MQ). T1 memulai aktivitas uji terbang pada
September 2019, dan hingga Februari 2020, telah mengumpulkan sekitar 30
jam terbang. MQ-25A ditengai satu mesin jet turbofan Rolls-Royce AE
3007N yang mampu menghasilkan thrust hingga 4.500 kg. (Gilang Perdana) ***indomiliter***
0 Comments