Artileri Pertahanan Udara TNI AD Latihan Menembak Senjata Berat
VELOX.CO.ID - Militer – Perang Armenia dan Azerbaijan ataupun serangan roket Hamas
terhadap Iron Dome Israel cukup memberikan gambaran perang yang terjadi
pada saat ini dan masa depan.
Peribahasa latin Si Vis Pacem Parabellum mengatakan bahwa “jika kamu
mendambakan perdamaian, maka bersiap-siaplah untuk berperang”.
Perkembangan
lingkungan strategis khususnya hakekat ancaman yang menggunakan wahana
udara tersebut mengharuskan Arhanud TNI AD untuk senantiasa meningkatkan
profesionalismenya.
Untuk itu, Pussenarhanud Kodiklatad menggelar Latihan Menembak
Senjata Berat (Latbakjatrat) Terintegrasi TA 2021 yang diikuti oleh
kurang lebih 425 Prajurit dari seluruh Satuan Jajaran Arhanud TNI AD
mulai tanggal 31 Mei s.d 6 Juni 2021 di Lapangan Tembak AWR (Air Weapon
Range) TNI AU di Desa Pandanwangi, Kec. Tempeh, Kab. Lumajang, Jawa
Timur, dirilis Puspen TNI pada Senin 7-6-2021.
Turut hadir pada
latihan ini Danpussenif Kodiklatad, Wadankodiklatad, Ir Kodiklatad,
Pangdam V/Brw, Kasdam III/Slw, Kasdivif 1/K, para Dir Kodiklatad,
Pejabat Teras Pussenarhanud serta Forkompimda Lumajang serta para tamu
undangan.
Komandan Pusat Kesenjataan Arhanud Kodiklatad Mayjen TNI Nisan
Setiadi, S.E, memimpin langsung latihan Latihan ini bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan dan profesionalisme Prajurit Arhanud dalam
mengawaki Alutsista Arhanud serta melatihkan kesiapsiagaan dalam
menghadapi ancaman udara saat ini.
Latihan menembak tersebut
disimulasikan dalam suatu skenario pertempuran baik pada siang maupun
malam hari untuk memberikan gambaran kepada Prajurit sesuai dengan tugas
pokok Arhanud sebagai pengawal udara NKRI.
Komandan Kodiklatad TNI AD Letjen TNI AM Putranto, S.Sos memberikan
apresiasi serta kebanggaannya terhadap pelaksanaan latihan kali ini.
“Latihan menembak senjata berat terintegrasi kali ini hasilnya sudah
jauh lebih meningkat dibandingkan tahun lalu.
Sekarang
kelebihannya adalah diintegrasikan dengan Kohanudnas TNI AU. Pertahanan
udara adalah hal yang paling penting di Indonesia,” jelas Komandan
Kodiklatad TNI AD Letjen TNI AM Putranto.
“Kita sudah punya radar dengan kemampuan jangkauan 250 km yang merupakan
inisasi atau pengadaan yang digagas dari Bapak Kasad sekarang. Secara
bertahap akan terus ditingkatkan kemampuan dan daya jangkauannya untuk
mendukung tugas pokok TNI AD,” kata Letjen TNI AM. Putranto.
Direktur Pembinaan Latihan Pussenarhanud Kolonel Arh Blasius Popylus
selaku Komandan Latihan menjelaskan bahwa latihan ini mengerahkan
Rudal-Rudal canggih dan berbagai jenis meriam yang dimiliki satuan
Arhanud TNI AD di seluruh Indonesia saat ini.
“Rudal-Rudal itu
diantaranya Rudal Mistral (Atlas dan MPCV), Starstreak jenis Lightweight
Multiple Launcher (LML) dan Multi Mission System (MMS). Selain itu juga
beberapa meriam Arhanud seperti kaliber 20 mm Rheinmetal, 23 mm/Zur, 40
mm/L70 dan 57 mm,” terangnya.
Dalam pelaksanaan latihan menembak
ini, untuk memberikan gambaran realisme latihan secara utuh tentang
fungsi Arhanud maka dilaksanakan integrasi dengan TNI AU khususnya
Komando Pertahanan Udara Nasional berupa penggelaran CMOV (Central
Monitoring and Observation Vehicle) serta pengerahan 2 pesawat tempur
jenis Super Tocano.
Keberadaan serta manuver 2 pesawat tempur jenis Super Tocano tersebut mampu ditangkap oleh Radar CM 200 (Shikra) dan Radar MCP.
Pesawat
udara musuh disimulasikan dengan menggunakan sasaran target drone
berupa Banshee maupun Aeromodelling elektrik. Kemunculan ancaman udara
tersebut akan ditindaklanjuti dengan prosedur pengendalian operasi
Arhanud yaitu pencarian (detection), pengenalan (identification),
penjejakan (tracking), penghancuran (destruction).
Selanjutnya
Satuan Tembak Arhanud yang menerima perintah melakukan penembakan
menggunakan Meriam maupun Rudal untuk menghancurkan sasaran sampai
hancur berkeping-keping.
Berbagai inovasi juga dikembangkan dalam latihan ini berupa aplikasi
sistem Mata Komando yang dapat memonitor secara live streaming
pelaksanaan kegiatan satuan mulai dari pergeseran pasukan dari home base
satuan sampai Daerah Latihan Pandanwangi serta mekanisme jalanya
latihan itu sendiri.
Disamping itu pula Pratu Teguh Septiawan berhasil menciptakan alat ATLAS
Monitoring Firing Unit yang dapat diaplikasikan untuk Rudal Mistral.
ada sela latihan juga dilaksanakan penembakan kehormatan oleh
Dankodiklatad beserta para tamu undangan yang hadir serta penyematan
Brevet Master Gunner.
Disamping itu juga dilaksanakan kegiatan
bhakti sosial berupa pemberian bantuan dana untuk pembangunan Masjid
Baitul Kamal di Desa Pronojiwo, pemberian Sembako kepada masyarakat
sekitar, bantuan keramik untuk masjid setempat, kantor desa, sekolah dan
pondok pesantren.
0 Comments