![]() |
Pesawat Angkut AU Cina |
VELOX.CO.ID - Hubungan Malaysia dan Cina kini sedang menenang, kali ini bukan soal
klaim batas laut, melainkan terkait melintasnya 16 pesawat angkut
militer Cina yang terbang mendekati wilayah udara Malaysia dalam formasi
taktik dan terbang dalam jarak sekitar 96 km dari lepas pantai Sarawak,
Kalimantan.
Peristiwa yang terjadi pada Senim (31/5/2021), dipadang otoritas
Malaysia sebagai ancaman besar dan gangguan atas klaim Negeri Jiran di
Laut Cina Selatan. Sejak terdeteksi oleh radar hanud Malaysia, ke-16
pesawat tersebut terbang di di antara ketinggian 23.000-27.000 kaki
(7.000-8.000 meter) – ketinggian yang biasanya digunakan oleh
penerbangan komersial. Malaysia menyebut insiden itu sebagai “ancaman
serius bagi kedaulatan nasional dan keselamatan penerbangan.”
Guna mengidentifikasi secara visual, kohanudnas Malaysia kemudian melakukan scramble
dengan menerbangan jet tempur. Meski sudah dibayangi jet tempur
Malaysia, kelompok terbang yang diketahui terdiri dari jenis pesawat
Xian Y-20 Kunpeng dan Ilyushin Il-76 itu tidak membuka kontak komunikasi
dan hanya terbang menjauh dari wilayah Malaysia.
Dikutip dari washingtonpost.com (2/6/2021) Menteri Luar Negeri
Malaysia Hishammuddin Hussein mengatakan akan memanggil duta besar Cina
untuk menjelaskan “pelanggaran wilayah udara dan kedaulatan Malaysia
ini.” Belakangan, Kedutaan Besar Cina membantah pesawat tersebut
melanggar wilayah udara Malaysia.
Kedutaan Besar Cina di Malaysia justru membela kegiatan tersebut, dengan
mengatakan pesawat militernya tidak melanggar wilayah udara Malaysia
dan telah menjalankan kebebasan terbang di daerah tersebut. Dikatakan
mereka melakukan pelatihan penerbangan rutin dan tidak menargetkan
negara mana pun.
Pihak Cina berdalih, selama penerbangan yang disebut dalam program
latihan tersebut, ke-16 pesawat militer Cina secara ketat mematuhi hukum
internasional dan tidak memasuki wilayah udara teritorial negara lain.
Cina sampai saat ini mengklaim hampir seluruh wilayah di Laut Cina
Selatan dengan alasan sejarah.
Terkait dengan jenis pesawat Cina yang melintas wilayah Malaysia, jelas
bukan pesawat angkut sembarangan, pasalnya baik Y-20 Kunpeng dan Il-76
dikenal sebagai pesawat angkut/kargo berat. Xian Y-20 Kunpeng populer
disebut sebagai copy-an dari Boeing C-17 Globemaster III. Y-20 Kunpeng
dengan kapasitas payload 66 ton, dipercaya akan mengambil peran dalam
operasi lintas udara strategis Cina. Dari segi kapasitas payload, Y-20
berada diantara C-17 Globemaster (payload 77,5 ton) dan Ilyushin Il-76MD
(payload 48 ton).
Xian Y-20 ditenagai oleh empat mesin Soloviev D-30KP-2 (buatan Rusia)
dengan daya dorong 12-ton. Cina tengah mempersiapkan untuk mengganti
mesin D-30 dengan mesin Shenyang WS-20 yang punya daya dorong 14-ton.
Shenyang WS-20 berasal dari inti Shenyang WS-10A, mesin turbofan buatan
Cina untuk pesawat tempur. (Bayu Pamungkas).
***indomiliter.com***
0 Comments